Minggu, 24 September 2017

Hanya ungkapan wanita biasa 😍

Seperti pada lagu

Rasa ku selalu timbul tenggelam, hanya karena terlalu berperasaan dengan apa yang aku dengar. Perasaanku terlalu lembut, hanya karena alasan yang ku buat sendiri untuk mencintai seseorang. Bila dirasakan aku semakin sensitif, hanya karena yang kumau masih terombang bisu dalam aliran air yang entah bermuara pada hatiku atau mungkin hati keindahan lain.
Bila sedang ku nikmati cintanya, aku sering berbuat konyol yang tak berarti apapa, membuat kejadian bodoh yang tak berhirau pada dunia yang sedang menertawakanku. Saat ku tersiksa rindunya, selalu saja ku cari syair yang menggambarkan keadaanku agar sedikit dari rasamu dapat kuobati lewat nyanyian ciptaan orang. Merasa berperasaan dengan kata manis sebuah lagu yang entah di peruntukkan untuk insan di bumi yang mana.
Butaku karena terlalu sayang, sakitku karena terlalu rindu, kecewaku karena terlalu menunggu waktu, sayangku karena terlalu banyak alasan indah tentangmu.
Aku wanita, namun banyak orang berharap aku ini seorang pria. Aku wanita berperasaan, tak hanya kata rayu yang ku lontarkan, kata rayu ku berisi kenyataan. Kenyataan bahwa aku benar benar sayang.
Berharap kau baca, kau tatap, kau tela’ah bagian-bagian kata yang ku tulis indah untukmu. Aku tau kau sulit mengerti cinta, kau sulit menggantung kecewa, kau sulit peka akan rasa wanita, tapi aku tetap yakin, ada hari dimana kau menikmati semua puisiku untukmu, hari itu akan jadi hari bahagiamu, dimana kau sadar bahwa kau menjadi satu alasan semua yang menjadi buah dari pikiranku.
Aku bukan penyair, bukan sastrawan, bukan penggombal kakap, bukan wanita perayu, bukan gadis manja, bukan haus cinta. Aku hanya namaku yang tau namamu, aku hanya diriku yang mencoba mengerti dirimu, aku hanya perasaanku yang ingin selalu indah hingga dunia berkata saatnya kau untukku di keabadian nama Tuhan.
Kamu tak seperti lagu
Kamu tak seperti puisi
Kamu tak seperti inspirasi
Kamu aspirin, kamu ketagihanku, kamu cambuk alasanku, kamu seisi pikiranku, kamu yang kini ki inginkan.
Tuhan, jangan buat rasa cintaku yang terlalu dalam untuknya menjadikan imanku terlenyuh kepadaMu, jangan biarkan aku membuat Kau cemburu lalu memberhentikan rasa antara kami, ini kuniatkan untuk mencari sunnah Muhammadku, menuju janji suci yang akan kujalani dengan indah menuju amalan-amalan yang akan membuat kami menuju syurgamu

Alasanku hanya tentang kamu

Pilihan hatiku

Aku mempunyai judul tersendiri untukmu
Tak sama dengan mereka yang dekat denganku, memang aku juga punyai judul untuk mereka. Tapi judulmu jauh lebih indah dari mereka.
Aku pernah mengagumi seaeorang, pernah perduli kepadanya, mencintainya, bahkan tak ingin kehilangannya. Namun cerita ku berakhir tanpa keinginan. Aku memang bukan untukknya. Karena ada yg lebih pantas untukku.
Dan karena ada yg bisa membuatku lebih bahagia nantinya.
Kini kamu buka kembali rasaku, rasa yang telah lama kukubur bisu. Ku tanggapi rasamu dengan manis, kali ini aku berhati hati, aku melihat mu dengan teliti,  aku takut terjerumus lagi pada sang kecewa. Ku beranikan diriku menyapa sosokmu. Walau aku begitu malu untuk melangkah. Bukan karena kau telah lama mengenalku. Karena kini ada getaran aneh yang menyambar pada sederet keingintahuan ku tentang mu.
Dan akhirnya aku tau, bahwa kau hanya mainmain,
Sungguh ini bukan permainan yg lucu sayang, aku benarbenar ada dalam kekosonganku saat itu, aku takut, kecewa dan di kecewakan. Aku takut mengecewakan dan terkecewakan. Kau selalu datang dan pergi tanpa ingin singgah dan berlari, apa yang bisa kuperbuat? Jatuhku telah memilih namamu, sayangku telah hinggap pada senyummu, tapi mendungku selalu saja dengan alasan takut kehilangan dirimu.

Menyapa mu

Ada ribuan warna untuk bisa menggambarkan sosokmu
Kau mungkin tadah yang kini sedang menampung kelemahanku.
Menelaah bait demi bait keluhan keluhan dari mulutku.
Kau juga pembicara untuk dunia ku
Dengan sederet judul dari permainan katamu
Atau kau mungkin atap untuk ku teduhi sebagai makhluk sosial yang menumpang jalan dan menghadirkan kenangan.
Hay sayang, wujudmu sederhana tapi kau adalah cahaya untuk prosesku menuju dewasa.
Aku tak dapat berkata lagi, sederet reinkarnasi ku telah memaparkan bahwa ku bangga punyai dirimu yang sederhana.
Bahkan aku tak dapat membelalakan mata ku untuk dunia yg lebih luas, hanya karena mengenal namamu.
Karena kau sayang aku mengerti diriku. (teman)

Aku benar-benar cintaπŸ’πŸ’

Aku bukan si munafik yang hanya berbicara cinta, bila sudah jatuh, akan lama bagiku untuk lupa.. Bila sudah berharap, aku lebih memilih berharap separuhnya, selebihnya akan ku sisahkan untuk Tuhanku, berjaga-jaga bila suatu saat nanti kau pergi karena alasan kebahagiaan yang bukan diriku. Namun bukan itu yang ingin aku sampaikan saat ini, aku hanya berharap semuanya tak hanya cerita kosong, janji buta nan belaka, tapi semuanya adalah doa, doa yang benar benar kuat antara dua tiang yang letaknya sangat jauh untuk menompang satu janji yang mungkin sangat dekat. 😘😘😘

Jumat, 22 September 2017

My hate

My Hate

By@cahayamata

Selalu saja di akhiri dengan kebencian, penyesalan, luka, lelah, dan tiada alasan yang bisa membuat lengkung senyum dihatiku lagi. Aku berfikir ini adalah bahagiaku, ini akhir dari tangisku, ini kesempatan baik untukku berubah. Namun semakin jauh aku berjalan, semakin aku terluka. Sering aku berfikir untuk bahagia, menjalani hidup penuh tawa, tenang, nyaman, tanpa ada gangguan lagi. Namun, hanya udara yang dapat kusentuh. Tanpa ada nyata yang membuat aku merasa tenang. Tanpa ada kata yang mampu membuatku lega. Tanpa ada cerita bahagia yang membekaskan tawa untuk kini dan esok.
Aku. Aku adalah pesakit yang pemasalah. Pemaaf yang pendosa. Pekerjakeras yang penyerah. Tuhan, sayap yang tak lagi utuh milikku kini semakin patah, semakin tak bertenaga, semakin hancur berterbangan. Tuhan, jerit tangis kembali membuat relung hatiku panas, hadir lagi untuk mencoret satu dekade rencana tawaku untuk esok.
Tak ada lagi lagu cinta, lagu bahagia, nyanyian tawa, nyanyian rindu, nada penyemangat, nada pengorbanan. Tiada lagi yang tersisa Tuhan. Tuhanku ... Aku lelah... Hanya itu yang selalu saja kuucapkan. Tolong jangan lelah untuk mendengarkananya.
Rasanya hancur tuhan, benar-benar hancur. Mengikisi kedalaman tenangku, mengerogoti sisa kesunyian yang kumiliki. Apa tak ada setetes kelembutan yang dapat mendinginkan kelelahanku. Tak adakah sederet rajut kata yang bisa melenyapkan lelahku.